Mendengar keluhan pelanggannya, NTT DoCoMo selaku mitra operator perangkat besutan Research In Motion (RIM) tersebut langsung menghentikan penjualan.
Untungnya, tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa ada perangkat BlackBerry yang terbakar atau sampai memakan korban jiwa. RIM sendiri langsung menanggapi kabar tersebut. Menurut perusahaan asal Kanada ini, penyebab panas berlebih saat pengisian ulang adalah cacat pada baterai. Namun, untuk mengetahui lebih lanjut akar masalahnya, RIM masih akan melakukan penyelidikan.
"Kejadian ini (panas berlebih) hanya terbatas pada perangkat BlackBerry yang dijual di Jepang, dan penjualan di negara lain tidak terpengaruh dengan adanya kejadian tersebut," jelas keterangan RIM, seperti detikINET kutip dari AFP, Minggu (1/3/2009).
Di Negeri Sakura, BlackBerry Bold telah mampu mencuri perhatian konsumen. DoCoMo menyebutkan bahwa sekitar 4.000 BlackBerry telah terjual. Entah kejadian ini akan menyurutkan minat warga Jepang untuk tetap membeli produk RIM atau tidak.
Pada Desember tahun lalu, jumlah pengguna smartphone RIM telah mencapai 21 juta di lebih dari 140 negara. Indonesia termasuk satu diantaranya yang hingga kini telah menyerap ratusan ribu perangkat BlackBerry./Shinobi_23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar